MASALAH
SOSIAL
KRISIS
IDENTITAS NASIONAL
DISUSUN
OLEH :
Maria
Virginia Mersundy
33419548
1ID02
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK
INDUSTRI
2019/2020
KATA
PENGANTAR
Puji syukur akan kehadirat Tuhan YME
yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang bertajuk ‘Masalah Sosial : Krisis Identias Nasional’ ini tepat
pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah
untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu Ratna Susilowati pada mata kuliah
Ilmu Sosial Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang krisis identitas nasional bagi para pembaca dan juga bagi saya
selaku penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu
Rina Susilowati, selaku dosen ilmu social dasar yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai masalah social yang
satu ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I : Pembahasan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II : Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Identitas
Nasional
2.2 Faktor Penyebab
terjadinya Krisis Identitas Nasional
2.3 Dampak dari Krisis
Identitas Nasional
2.4 Cara Mengatasi Krisis
Identitas Nasional
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB
I : PEMBAHASAN
1. Latar Belakang
Pada
era globalisasi dan modernisasi ini banyak sekali budaya dan produk asing yang
masuk ke bangsa kita. Maka dari itu identitas suatu bangsa yang mutlak menjadi
suatu hal yang sangat wajib untuk dimiliki oleh bangsa kita ini. Namun
kenyataannya sudah banyak sekali masyarakat yang melupakan tentang budaya
bahkan sejarah bangsa kita dan lebih mengagung-agungkan negara lain. Maka dari
itu, sudah saatnya bagi kita untuk bergerak dan menggalakan kembali nilai-nilai
dan budaya serta ideologi (yang masih relevan di zaman ini) yang menjadi
identitas mutlak bangsa kita.
2. Rumusan Masalah
- Apakah yang dimaksud dengan Identitas Nasional?
- Apa yang menyebabkan terjadinya Krisis Identias Nasional?
- Apa dampak dari terjadinya Krisis Identias Nasional?
- Bagaimana cara mengatasi terjadinya Krisis Identitas Nasional?
3. Tujuan
- Agar pembaca memahami pentingnya menjaga Identitas Nasional
- Agar pembaca mengetahui factor yang menyebabkan terjadinya krisis identitas nasional
- Agar pembaca dapat mengatasi terjadinya krisis identitas nasional
4. Manfaat
Mengedukasi diri mengenai
Krisis Identitas Nasional
BAB
II : TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Identitas
Nasional
Identitas
Nasional merupakan “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang
pada aspek kehidupan sebuah bangsa (nation) dengan ciri khasnya, yang membuat
berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya” (Koenta Wibisono,
2005)
Singkatnya, Identitas Nasional adalah suatu jati diri
bangsa yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Identitas nasional Indonesia
terbentuk oleh beragam unsur, fisik dan juga non fisik. Salah satunya yang
melekat pada bangsa Indonesia ialah sebutan suatu bangsa yang majemuk.
Kemajemukan dari bangsa Indonesia ini tercermin pada Bhinneka Tunggal Ika
(berbeda-beda tetapi tetap satu jua) yang terdapat pada simbol nasional Burung
Garuda dengan lima simbol yang mewakili sila-sila pada dasar negara yaitu
Pancasila. Kemajemukan ini adalah perpaduan dari bermacam-macam unsur yang
menjadi inti indentitas Indonesia. Yakni Sejarah, Agama, Kebudayaan, Suku dan
Bangsa.
Lantas, apa itu krisis identitas
nasional? Sesuai dengan definisi di atas. Krisis Identitas Nasional merupakan
suatu keadaan atau kondisi dimana sebuah Nation (bangsa) mulai kehilangan jati
dirinya.
Masalah identitas inilah yang sekarang menjadi
persoalan yang sangat serius di negara kita Indonesia tercinta ini. Saat ini,
jati diri bangsa kita semakin kabur, tidak jelas dan jika dibiarkan seperti ini
terus maka lama-lama kita akan kehilangan jati diri kita sebagai Bangsa
Indonesia.
Lihat saja contoh mudahnya, banyak rakyat Indonesia
yang menyesal dilahirkan di Indonesia, selain itu (terlihat sangat jelas) orang-orang
mudah terkesima dengan produk dan kebudayaan luar negeri dibandingkan buatan
dalam negeri. Hal inilah yang membuat negara kita semakin krisis identitas,
dikarenakan orang-orang lebih mengagungkan budaya dan produk luar negeri
dibandingkan milik bangsa kita sendiri.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kualitas produk-produk
yang dihasilkan oleh industri dalam negeri memang masih kurang memadai. Namun,
bukan berarti hal itu lantas membuat kita menilai bahwa semua produk buatan
dalam negeri adalah sampah. Kita perlu memberi kesempatan kepada
industri-industri dalam negeri agar menghasilkan produk-produk yang lebih
berkualitas dan tidak kalah dengan produk-produk luar negeri sehingga
lama-kelamaan akan mengubah pola pikir kita bahwa tidak selamanya produk buatan
dalam negeri itu buruk.
2.
Faktor Penyebab terjadinya Krisis Identitas Nasional
A.
Faktor Internal
Faktor internal yang menyebabkan terjadinya krisis
identitas nasional ialah ketidakmampuan kita sebagai bangsa Indonesia dalam
menyaring budaya dari luar dan mempertahankan budaya kita sendiri. Kita kurang
mencintai budaya dan produk lokal. Bahkan kerap kali kita melupakan ideologi
kita (Pancasila). Kita juga kerap kali menganggap bahwa sesuatu (entah itu
budaya maupun produk) dari luar negeri justru lebih baik daripada milik kita
sendiri. Hal yang berhubungan dengan pola pikir inilah yang menyebabkan
terjadinya krisis identitas nasional.
B.
Faktor Eksternal
Faktor-faktor
eksternal yang menyebabkan lunturnya identitas nasional kita di antara lain
adalah :
1.)
Globalisasi
Globalisasi menjadi suatu faktor yang cukup memberikan
pengaruh besar akan terjadinya Krisis Identitas Nasional ini. Hal ini
dikarenakan dalam era globalisasi, kegiatan ekspor-impor produk menjadi sangat
mudah. Sehingga menyebabkan terjadinya persaingan yang tinggi bagi para
produsen baik luar negeri maupun lokal. Dengan kondisi produk lokal yang kurang
memadai tentu akan kalah dengan produk impor yang menggunakan teknologi lebih
canggih dan harganya juga tidak berbeda jauh.
Selain itu, dalam era globalisasi ini budaya asing
dapat dengan mudahnya masuk ke negara kita. Maka dari itu diperlukan kemampuan
untuk menyaring mana budaya yang baik dan yang tidak. Dengan kondisi kita yang
sedang krisis identitas nasional ini, tentu budaya kita akan dengan mudahnya
tertutup oleh budaya asing. Maka dari itu perlu bagi kita untuk dapat memilah
budaya asing yang masuk tanpa meninggalkan budaya asli kita yang baik.
2.)
Minimnya tokoh-tokoh yang bisa dijadikan teladan dan panutan di masa kini
Para pejabat publik dan elit politik yang seharusnya
menjadi panutan dan teladan bisa dikatakan tidak sedikit yang bermoral bejat
(walaupun ada beberapa yang patut diteladani dan dijadikan panutan). Para
pejabat publik dan elit politik saat ini sedang dilanda euforia korup untuk
memperkaya diri dengan uang haram dan tidak peduli dengan kondisi rakyat yang
semakin melarat dan hidup dibawah garis kemiskinan. Jangan heran juga kalau
negara kita masuk nominasi sepuluh besar negara terkorup di dunia. Sementara
itu para wakil rakyat yang seharusnya menjalankan amanahnya sebagai
perpanjangan tangan rakyat, untuk menyampaikan aspirasi rakyat, tidak
menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Bahkan tidak jarang, perilaku
mereka juga kerap kali tidak mencerminkan seorang intelektual yang
merepresentasikan rakyat banyak seperti adu jotos yang pernah beberapa kali
terjadi. Mungkin karena para wakil rakyat itu juga sudah terpengaruh dengan
krisis identitas yang melanda bangsa ini sehingga tidak mempunyai urat malu
lagi untuk melakukan hal-hal yang seperti itu (adu jotos).
Selain para pejabat, bahkan tak sedikit juga dari para
entertainer (actor, artis, penyanyi, dsb) yang mencermikan perbuatan tidak baik
seperti menggunakan Narkoba, pamer kekayaan, membuat sensai yang tidak-tidak.
Jangankan artisnya, bahkan media sekarangpun suka menampilkan hal-hal yang
tidak benar (hoax). Sehingga semakin pudarlah identitas bangsa kita.
3.)
Banyak Paham-Paham yang masuk ke Indonesia
Pada
masa-masa ini banyak sekali paham-paham instan yang masuk ke Indonesia, seperti
liberalisme, komunisme bahkan marxisme yang semuanya mengancam keberadaan Pancasila
sebagai ideologi bangsa.
3.
Dampak dari terjadinya Krisis Identitas Nasional
1.)
Kehilangan budaya lokal
Banyak dari budaya kita yang diklaim
oleh negara lain. Mengapa? Karena banyak dari kita yang jauuh lebih menyukai
budaya asing, sehingga budaya kita sendiri, tidak kita lestarikan, bahkan tidak
kita sadari bahwa itu adalah budaya kita, sehingga bangsa lain yang melihat
kesempatan inipun bisa dengan mudahnya mengklaim bahwa budaya itu milik mereka.
2.)
Produk dalam negeri menjadi tidak laku
Banyak orang yang mengganggap bahwa
produk dalam negeri adalah sampah dikarenakan kualitasnya tidak sebagus dari
luar negeri sehingga mereka lebih memilih untuk membeli produk dari luar,
padahal tidak semua produk dalam negeri kualitasnya buruk.
3.)
Sikap individualisme yang merebak
Semakin lama budaya kita sebagai
bangsa Indonesia yang dikenal ramah akan hilang dikarenakan terpakunya para
masyarakat dengan teknologi yang mendekatkan yang jauh namun menjauhkan yang
dekat. Selain itu, masyarakat modern menganggap bahwa dirinya bisa hidup
sendiri sehingga menghilangkan identitas kita sebagai mahluk social.
4.
Cara mengatasi Krisis Identitas Nasional
1.)
Mempelajari Budaya asli Indonesia
Kita harus mengeksplor budaya-budaya
dan wilayah serta adat yang ada di negara kita, lalu kita juga harus
melestarikannya dan memperkenalkan kepada dunia dan generasi selanjutnya agar
budaya kita tidak pudar.
2.)
Mencintai produk dalam negeri
Kita harus memberi kesempatan bagi
produsen dalam negeri untuk bisa berkembang dan menjadi lebih baij dengan cara
menggunakan produk dalam negeri dan memberikan feedback yang baik agar kualitas
produk dapat meningkat.
3.)
Memupuk kesadaran untuk mengejar ketertinggalan
Terlepas dari kedua hal diatas, hal
ini sangat penting untuk dilakukan. Kita harus tetap mencintai budaya dan
produk Indonesia namun kita juga harus mengejar ketertinggalan kita dari negara
lain. Sebisa mungkin kita membuat produk dan budaya kita menjadi relevan di
masa sekarang agar tidak tertinggal.
BAB
3 : PENUTUP
1. Kesimpulan
Kira-kira
sampai kapankah bangsa ini akan terus dilanda krisis identitas? Sampai kita
semua menyadari bahwa Tuhan menciptakan setiap bangsa dengan keunikan, ciri
khas dan jati diri masing-masing, begitu juga dengan bangsa Indonesia. Kita
harus menyadari bahwa bangsa kita mempunyai keunikan dan kekhasan tersendiri
yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Maka dari itu, mulailah dari diri sendiri
untuk mencintai budaya, adat serta produk-produk Indonesia.
2. Saran
Saya sebagai penulis menyadari, makalah yang saya
tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar