Langsung ke konten utama

Tugas Ilmu Sosial Dasar 1 "Masalah Sosial : Pengangguran"

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 1
"MASALAH SOSIAL :
PENGANGGURAN"


DISUSUN OLEH :
Maria Virginia Mersundy
33419548
1ID02


UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INDUSTRI
2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur akan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang bertajuk ‘Masalah Sosial : Pengangguran’ ini tepat pada waktunya.
Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu Ratna Susilowati pada mata kuliah Ilmu Sosial Dasar. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang masalah pengangguran bagi para pembaca dan juga bagi saya selaku penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Rina Susilowati, selaku dosen ilmu sosial dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai masalah sosial yang satu ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar isi
Bab I : Pembahasan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Bab II : Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian Pengangguran
2.2 Jenis-jenis Pengangguran
2.3 Faktor Penyebab terjadinya Pengangguran
2.4 Dampak dari Pengangguran
2.5 Cara Mengatasi Pengangguran
2.6 Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Bab III : Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

BAB I : PEMBAHASAN
1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat banyak perusahaan menggunakan robot untuk menggantikan kerja manusia, serta untuk mereduksi biaya yang digunakan untuk membayar banyak pekerja. Di satu sisi ini merupakan hal yang baik, namun bagaimana nasib mereka yang kehilangan pekerjaan? Ditambah lagi dengan masalah yang tiap tahun bertambah rumit, dan makin banyak saja masyarakat yang menjalani profesi ini, yaitu pengangguran.

2. Rumusan Masalah
  • Apa yang dimaksud dengan pengangguran?
  • Apa penyebab munculnya pengangguran?
  • Apa dampak dari banyaknya pengangguran?
  • Bagaimana cara mengatasi pengangguran?
  • Bagaimana kebijakan pemerintah dalam menangani hal ini?
3. Tujuan
  • Agar memahami definisi dan jenis pengangguran
  • Agar memahami sebab,akibat dari pengangguran
  • Agar tau cara mengatasi pengangguran
4. Manfaat
    Mendapat edukasi segala hal seputar pengangguran.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Pengangguran
  • Pengangguran adalah jumlah tenaga kerja dalam perekonomian yang secara aktif mencari pekerjaan akan tetapi belum memperolehnya. (Sukirno)
  • Pengangguran merupakan suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak mempunyai pekerjaan dan juga secara aktif tidak sedang mencari pekerjaan. (Nanga)
Singkatnya, pengangguran adalah seseorang yang berada dalam usia produktif (Angkatan kerja) namun tidak melakukan kegiatan bekerja. Pengangguran pasti ada disetiap negara entah itu negara maju ataupun negara berkembang.
Jumlah pengangguran umumnya berbanding terbalik dengan tingkat pertumbuhan ekonomi negara. Semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara maka jumlah pengangguran akan semkin dikit, begitupun sebaliknya.  Pada umumnya, pengangguran terjadi ketika jumlah pencari kerja lebih banyak daripada kesempatan kerja yang tersedia.

2. Jenis-jenis Pengangguran
A. Jenis Pengangguran Berdasarkan Sebab Terjadinya
1.) Pengangguran Siklikal (Cyclical Unemployment)
 Pengangguran ini terjadi karena maju-mundurnya ekonomi suatu negara. Ketika perekonomian mengalami kemunduran daya beli masyarakat pun akan menurun. Akibatnya perusahaan akan mengurangi produksi dan perusahaan banyak memberhentikan karyawannya.

2.) Pengangguran Struktural
Pengangguran strutktural adalah jenis pengangguran yang disebabkan perubahan struktur perekonomian. Contohnya peralihan perekonomian dari sektor perkebunan ke sektor industri. Masyarakat yang ingin bekerja di sektor industri sulit bekerja karena mereka terbiasa bekerja di sektor perkebunan sehingga harus menyesuaikan diri bila ingin bekerja di sektor industri.

3.) Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang disebabkan oleh sistem yang tidak bisa mempertemukan antara pembuka lowongan kerja dan pencari kerja. entah itu karena kendala informasi, waktu ataupun geografi.

4.) Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi disebabkan oleh adanya peralihan dari tenaga kerja manusia menjadi mesin. Perusahaan biasanya lebih memilih menggunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia karena lebih cepat, mudah dan hemat biaya.

B. Jenis Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
1.) Pengangguran Terbuka
Pengangguran terbuka adalah keadaan sesorang yang sama sekali tidak bekerja dan sedang berusaha mencari pekerjaan. Pengangguran terbuka disebabkan  oleh lapangan kerja yang tidak tersedia atau tidak adanya kecocokan antara lowongan kerja dan latar belakang pendidikan.

2.) Pengangguran Tidak Sepenuh Waktu/Setengah Pengangguran (Freelancer/Paruh Waktu)
Pengangguran jenis ini ditujukan pada seseorang yang mempunyai pekerjaan namun jam kerja hanya sedikit atau tidak seusai standar 7-8 per hari sehingga penghasilan mereka pun kadang tidak mencukupi.

3.) Pengangguran Terselubung (Disguised Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah pengangguran yang pada orang yang mempunyai pekerjaan tapi produktivitasnya rendah. entah itu karena ketidak sesuaian latar belakang pendidikan dengan pekerajaan ataupun lainnya. Pengangguran jenis ini menyebabkan produktivitas kerja yang rendah. Pengangguran jenis ini biasa kita sebut sebagai MaGaBut (makna gaji buta)

4.) Pengagguran Musiman
Pengguran musiman adalah pengangguran yang tidak dapat bekerja ketika pergantian musim, misalnya orang-orang yang bekerja sebagai petani sawah mereka akan bekerja selama musim panen setelah itu mereka menganggur menunggu musim berikutnya. Begitupun misalnya dengan nelayan.

3. Faktor Penyebab Terjadinya Pengangguran
1.) Jumlah Tenaga Kerja dan Jumlah Lapangan Pekerjaan Tidak Seimbang
Hal inilah yang paling mempengaruhi akan terjadinya pengangguran. Seperti saat ini di Indonesia angka populasi sangat membludak sehingga banyak orang yang tidak mendapat pekerjaan dikarenakan kurangnya jumlah lapangan pekerjaan.

2.) Kemajuan Teknologi
Saat ini sudah banyak pabrik yang melakukan automisasi (kondisi dimana pabrik menggunakan banyak mesin/robot dalam kegiatan produksinya) sehingga tenaga kerja manusia sudah tidak dibutuhkan lagi dalam fase ini.

3.) Keterampilan dan Pengalaman Pemohon Tidak Sesuai Kriteria
Setiap perusahaan memiliki kriteria dalam menerima karyawan sesuai dengan bidangnya, namun tentu saja akan ada persaingan dalam hal ini. Semakin tinggi keterampilan seseorang dalam suatu posisi maka akan semakin mudah pula dia diterima. Beda hal nya dengan fresh graduate, biasanya mereka akan sulit untuk diterima karena kebanyakan perusahaan membutuhkan pekerja yang sudah berpengalaman.

4.) Kurangnya Pendidikan
Semakin tinggi gelar dan derajat seseorang, maka akan semakin mudah dia mendapatkan pekerjaan, sehingga seseorang yang pendidikannya rendah akan lebih sulit dalam mendapatkan pekerjaan.

5.) Kemiskinan
Orang yang tumbuh di lingkungan dan keluarga miskin, biasanya juga akan tumbuh menjadi orang yang kekurangan pula. Hal ini dikarenakan kebanyakan rakyat miskin di Indonesia tidak bisa mendapatkan Pendidikan yang layak.

6.) PHK
Biasanya, perusahaan melakukan PHK untuk menstabilkan sistem kerja, bisa juga hal ini terjadi karena perusahaan sudah mulai redup (akan bankrupt) sehingga tidak mampu membyayar karyawannya dan dengan terpaksa harus melakukan PHK.

7.) Tempat Tinggal Jauh
Sebuah kota yang kurang atau tidak berkembang biasanya merupakan sarang bagi pengangguran. Banyak alasan kenapa mereka menganggur, mulai dari tempat tinggal yang jauh dari domisili, karena kurang mampu sehingga tidak bisa mencoba peruntungan dan lain sebagainya.

4. Dampak dari adanya Pengangguran
A. Dampak Bagi Perekonomian Negara
  • Penurunan pendapatan rata-rata penduduk perkapita
  • Penurunan penerimaan pemerintah dari sektor pajak
  • Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah
  • Menambah hutang negara
B. Dampak Bagi Masyarakat
  • Menghilangkan keterampilan seseorang karena kemampuan yang tidak digunakan
  • Menimbulkan ketidakstabilan politik dan sosial
  • Pengagguran adalah beban psikis dan psikologis bagi si pengaggur ataupun keluarga
  • Dapat memicu terjadinya aksi kriminalitas atau kejahatan
5. Cara Mengatasi Pengangguran
A. Cara mengatasi pengangguran struktural
  • Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.
  • Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke tempat dan sektor ekonomi yang kekurangan.
  • Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan) kerja yang kosong, dan
  • Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.
B. Cara mengatasi pengangguran friksional
  • Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama yang bersifat padat karya.
  • Deregulasi dan debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya investasi baru.
  • Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home industry.
  • Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja di sektor agraris dan sektor formal lainnya.
  • Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
C. Cara mengatasi pengangguran musiman
  • Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor lain.
  • Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.
D. Cara mengatasi pengangguran siklis
  • Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
  • Meningkatkan daya beli masyarakat.
6. Kebijakan Pemerintah dalam Mengatasi Pengangguran
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai dengan UUD 45 pasal 27 ayat 2. Sebagai solusi pengangguran berbagai strategi dan kebijakan dapat ditempuh, untuk itu diperlukan kebijakan yaitu :
  1. Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan manajemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar. Serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuh secara mandiri dan andal bersaing di bidangnya. Mendorong terbentuknya kelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan menengah yang mampu mengembangkan usaha, menguasai teknologi dan informasi pasar dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
  2. Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, sumber daya manusia.
  3. Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) Dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di Indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus. Secara teknis dan rinci.
  4. Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karena terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanamaan Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
  5. Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan Indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergali potensinya) dengan melakukan promosi-promosi keberbagai negara untuk menarik para wisatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
  6. Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan sinergi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama. Contoh, PT Krakatau Steel dapat bersinergi dengan PT. PAL Indonsia untuk memasok kebutuhan bahan baku berupa pelat baja.
  7. Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk (meminimalisirkan menikah pada usia dini) yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkan sistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat ke daerah yang jarang penduduk dengan difasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
  8. Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri.Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil.Hal itu dapat dilakukan dan diprakarsai oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
  9. Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang berorientasi kompetensi.Karena sebagian besar para penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
  10. Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena Indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif
BAB III : PENUTUP
1. Kesimpulan
Pengangguran merupakan masalah yang cukup serius sehingga harus diatasi dengan baik, baik oleh pemerintah maupun oleh para pengusaha swasta, serta para masyarakat yang berada di usia Angkatan kerja. Diharapkan masyarakat yang berada dalam golongan Angkatan kerja dapat meningkatkan dirinya agar bisa bersaing dengan orang lain.

2. Saran
Saya sebagai penulis menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini

DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA SIH ITU SKS, IP, dan IPK ? #MabaGuide

APA SIH ITU SKS, IP, dan IPK ? #MabaGuide ♥ SKS (Satuan Kredit Semester)       Satuan Kredit Semester atau yang biasa disingkat sebagai SKS adalah suatu bobot yang diambil dari masing-masing mata kuliah. Tiap-tiap mata kuliah memiliki satuan yang berbeda. Ada yang 1,2,3 bahkan sampai 6 SKS. Semakin banyak SKS yang diambil maka akan semakin banyak juga beban yang akan kamu tempuh. ♥ IP (Indeks Prestasi)       Indeks Prestasi atau yang biasa disebut sebagai IP adalah suatu Nilai/Mutu yang kamu peroleh dari proses belajar setiap mata kuliah. Biasanya IP dinyatakan dalam bentuk huruf (A,B,C,D,E).       Pada umumnya, bobot yang ada pada IPK adalah sebagai berikut : ♥ IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)       IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif adalah jumlah keseluruhan IP yang dibagi dengan jumlah sks/mata kuliah yag diambil. Ada beberapa jenis IPK yakni IPK Utama, IPK lok...