Langsung ke konten utama

Tugas Ilmu Sosial Dasar 6 : Pertentangan Sosial yang Terjadi di Masyarakat “Tidak Setujunya Warga dengan Kebijakan Pembebasan NAPI yang dilakukan oleh Pemerintah”

Nama : Maria Virginia Mersundy
Kelas   : 1ID02
NPM   : 33419548

TUGAS ILMU SOSIAL DASAR 6 :
PERTENTANGAN SOSIAL YANG TERJADI DI MASYARAKAT
“Tidak Setujunya Warga dengan Kebijakan Pembebasan NAPI yang dilakukan oleh Pemerintah”

      Pertentangan sosial merupakan suatu konflik yang biasanya timbul akibat faktor – faktor social yang biasanya didasari oleh kesalahpahaman. Pertentangan sosial ini adalah salah satu akibat dari adanya perbedaan – perbedaan dari norma yang menyimpang di kehidupan masyarakat. Pertentangan sosial dapat dilihat dari kehidupan sehari-hari sebagai contohnya tawuran, peperangan antar suku dan juga kekerasan dalam rumah tangga, semua itu hanya ingin memuaskan keegoisan masing-masing yang ingin memenangkan dirinya sendiri. Hal tersebut dapat dihilangkan dengan cara percaya satu sama lainnya, terbuka, saling pengertian dan semua itu dapat di tanamkan dari kecil agar tidak mudah salah paham terhadap orang lain.

1. Faktor Terjadinya Pertentangan Sosial

  • Rasa iri antara individu,negara, dan masyarakat
  • Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan
  • Banyak adu domba antara politik,agama,suku serta budaya.

2. Penyebab Terjadinya Pertentangan/Konflik Sosial

  • Perbedaan Kepentingan
  • Prasangka, Diskriminasi, dan Ethnosentrisme
  • Prasangka dan diskriminasi

3. Pencegahan Pertentangan Sosial

  1. Elimination
    Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang telibat dalam konflik yang diungkapkan dengan : kami mengalah, kami mendongkol, kami keluar, kami membentuk kelompok kami sendiri
  2. Subjugation atau domination
    Yaitu orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya
  3. Majority Rule
    Yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
  4. Minority Consent
    Yaitu kelompok mayoritas yang memenangkan, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakan untuk melakukan kegiatan bersama
  5. Compromise
    Yaitu kedua atau semua sub kelompok yang telibat dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah
  6. Integration
    Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

4. Dampak Pertentangan Sosial

4.A Dampak Positif

  • Konflik dapat Bertambah kuatnya rasa solidaritas antara sesama anggota kelompok (in group solidarity)
  • Konflik dapat Memperkuat identitas pihak yang berkonflik
  • Konflik dapat Menciptakan kelompok baru
  • Konflik dapat Membuka wawasan
  • Konflik dapat memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas.
  • Konflik dapat meningkatkan solidaritas diantara anggota kelompok.

4.B Dampak Negatif

  • Rusaknya fasilitas umum.
  • Menyebabkan dominasi kelompok pemenang
  • Menghancurkan hubungan antara individu dan kelompok.
  • Merusak berbagai harta benda dan bisa membuat jatuh korban jiwa.
  • Adanya perubahan kepribadian.

5. Contoh Kasus

“Tidak Setujunya Warga dengan Kebijakan Pembebasan NAPI yang dilakukan oleh Pemerintah”

      Langkah pemerintah memberikan asimilasi dan hak integrasi berupa pembebasan bersyarat bagi lebih dari 30.000 narapidana melalui Peraturan Menteri Kementerian Hukum dan HAM Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana dan Anak Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 menuai sorotan.

     Hal ini tidak semata-mata dilakukan pemerintah tanpa dasar yang jelas, melainkan ini adalah hal yang direkomendasikan oleh WHO (organisasi kesehatan dunia yang berada dibawah naungan PBB-yang dimana artinya saran ini adalah baik jika dilakukan) dengan tujuan untuk menghindari resiko penularan CoVid-19 dikalangan para tahanan.

   Namun, masyarakat menilai langkah pemerintah ini kurang tepat, dan berpendapat bahwa narapidana lebih baik berada di dalam lembaga pemasyarakatan guna menjalani physical distancing dengan pengawasan dibandingkan berada di luar yang malah berpotensi terkena virus.Kebijakan tersebut dianggap sebagian kalangan dapat meningkatkan angka kriminalitas karena tidak adanya jaminan dari pemerintah bahwa mereka yang diberikan hak integrasi dan asimilasi tidak akan mengulangi kejahatannya, mengingat kehidupan masyarakat di tengah pandemi ini semakin sulit.

A. Lantas apa sebenarnya penyebab terjadinya Konflik ini?
Penyebab terjadinya konflik ini ialah ketidaksetujuan masyarakat dengan kebijakan pemerintah yang menyebabkan munculnya prasangka-prasangka buruk.

B. Bagaimana Dampak yang ditimbulkan dari Konflik ini?
Konflik ini menghasilkan Dampak Positif dan Dampak Negatif.

Dampak Positifnya, yaitu :

  • Mengurangi risiko terjadinya penyebaran virus CoVid-19 di dalam Lapas,
  • Masyarakat menjadi lebih mawas diri dan berhati-hati

Dampak Negatif :

  • Tingkat Kriminalitas meningkat,
  • Masyarakat Resah,
  • Menimbulkan kecemburuan bagi yang tak mendapat asimilasi

C. Bagaimana Penyelesaian Konflik ini?

      Karena pembebasan NAPI (atas saran WHO) sudah terlanjur dilakukan, maka yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif dari hal ini ialah memperketat pengawasan terhadap NAPI yang dibebaskan, serta memperketat pengamanan di lingkungan masyarakat. Selain itu, perlu juga adanya pembaruan sistem peradilan pidana. Selama ini, banyak orang yang seharusnya masuk penjara akhirnya masuk karena sistem peradilan pidana yang bermasalah dan memunculkan overcriminalization. Akibatnya, aparat penegak hukum sangat mudah membawa orang ke dalam proses hukum pidana yang berujung pada penjara. Padahal, ada mekanisme sosial lain yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Kalaupun dibawa ke proses hukum, tidak harus selalu masuk penjara. Bisa juga diberi hukuman untuk kerja social (bagi pelaku kejahatan yang tidak terlalu berbahaya). Penyelesaian dengan cara ini bisa disebut sebagai compromise, dimana dicari jalan tengahnya untuk mengatasi dampak negatif yang ditimbulkan dari hal ini.

SUMBER :

http://herliati-azizah.blogspot.com/2017/10/pertentangan-pertentangan-sosial.html

https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5e9ef37a4119f/dampak-negatif-pembebasan-napi-harus-diantisipasi?page=2


Komentar

Postingan populer dari blog ini

APA SIH ITU SKS, IP, dan IPK ? #MabaGuide

APA SIH ITU SKS, IP, dan IPK ? #MabaGuide ♥ SKS (Satuan Kredit Semester)       Satuan Kredit Semester atau yang biasa disingkat sebagai SKS adalah suatu bobot yang diambil dari masing-masing mata kuliah. Tiap-tiap mata kuliah memiliki satuan yang berbeda. Ada yang 1,2,3 bahkan sampai 6 SKS. Semakin banyak SKS yang diambil maka akan semakin banyak juga beban yang akan kamu tempuh. ♥ IP (Indeks Prestasi)       Indeks Prestasi atau yang biasa disebut sebagai IP adalah suatu Nilai/Mutu yang kamu peroleh dari proses belajar setiap mata kuliah. Biasanya IP dinyatakan dalam bentuk huruf (A,B,C,D,E).       Pada umumnya, bobot yang ada pada IPK adalah sebagai berikut : ♥ IPK (Indeks Prestasi Kumulatif)       IPK atau Indeks Prestasi Kumulatif adalah jumlah keseluruhan IP yang dibagi dengan jumlah sks/mata kuliah yag diambil. Ada beberapa jenis IPK yakni IPK Utama, IPK lokal, serta IPK Total.       IPK Utama ialah rata-rata dari jumlah IP dari mata kuliah utama yang k